Tempe



Tempe 


Tempe  merupakan makanan  yang  digemari  masyarakat Indonesia  karena  mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan  antara  lain  karbohidarat,  protein,  serat, vitamin  dan  harganya  murah. Tempe adalah hasil fermentasi olahan kedelai yang membuat nilai gizinya meningkat menjadi lebih baik. Tempe  merupakan  produk  fermentasi  kedelai oleh  jamur  Rhizopus  orizae.  Selain  itu  tempe merupakan  makanan tradisional  yang  berpotensi sebagai makanan fungsional.  Beberapa jenis peptide terdapat  pada  tempe  sebagai  senyawa  bioaktif, mempunyai fungsi penting bagi kesehatan, misalnya untuk  meningkatkan  penyerapan  kalsium  dan  zat besi,  sebagai  senyawa  antitrombotik,  menurunkan kolesterol. Kandungan  gizi  tempe  terdiri  atas  kadar  air  sebesar 55,3%, kadar abu sebesar 1,6%, kadar lemak 2,8%, karbohidrat sebesar 13,5% dan kadar protein sebesar 20,8% .  Proses  pembuatan  tempe meliputi  pencucian  kedelai,  perebusan, perendaman,  pengupasan  kulit  kedelai, inokulasi,  pembungkusan  dan  fermentasi. Tempe  merupakan  salah  satu  produk berbasis  kedelai,  yang  memiliki  manfaat  baik dari  segi  nutrisi  maupun  kesehatan. Beberapa  penelitian menunjukkan bahwa nutrisi tempe lebih mudah dicerna,  diserap,  dan  dimanfaatkan  oleh  tubuh dibandingkan  dengan  nutrisi  kedelai  yang dikonsumsi  secara  langsung . Standar  tempe  yang  baik harus  memiliki karakteristik  yang  baik  dan  tidak  ada kontaminan  dalam  tempe.  Higienitas  sangat penting  dalam  proses  fermentasi  tempe  karena akan  mempengaruhi  hasil  produk .  Penggunaan kemasan yang berbeda dalam pembuatan tempe juga akan menghasilkan produk tempe yang berbeda meskipun dengan takaran yang sama. Warna yang tampak pada permukaan tempe baru yaitu berwarna putih dan semakin lama akan terdapat bercak berwarna hitam. Warna putih yang tampak pada tempe  disebabkan  karena adanya  miselia  jamur  yang tumbuh  pada  permukaan  biji  kedelai. Sedangkan warna hitam yang muncul akibat adanya degradasi pada miselium kapang, penurunan   perubahan  warna  terjadi akibat  degradasi  yang  terjadi  pada  miselium kapang  yang  membentuk  matriks  dengan protein sehingga memicu munculnya warna hiitam. 

Comments

Popular posts from this blog

SUSUNAN MENU INDONESIA DAN KONTINENTAL

PENYEBAB SUSU BERWARNA PUTIH KEKUNINGAN

Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras beserta Alatnya