Nata de Coco

Air
kelapa
dapat
diolah
menjadi
produk
yang
bernilai
ekonomi
dan
bernilai
gizi
tinggi
yai
tu
dibuat
nata
decoco.
Nata adalah produk pangan yang menyerupai
gel yang terapung pada permukaan medium yang
mengandung gula dan asam hasil produksi bakteri.
Kandungan gula dalam air kelapa mengalami
fermentasi berkat bantuan bakteri Acetobacter Xylinum .
Aktivitas bakteri tersebut akan menghasilkan lembaran-lembaran selulosa
berwarna putih keruh yang semakin lama semakin tebal dan produk yang dihasilkan
memiliki tekstur kenyal. Pertumbuhan
Acetobacter
xylinum dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain pH, suhu, sumber
nitrogen, dan sumber karbon.
Nata de Coco dibentuk oleh spesies bakteri asam asetat pada
permukaan cairan yang mengandung gula,
sari buah, atau
ekstrak tanaman lain. Beberapa spesies yang termasuk bakteri
asam asetatdapat membentuk selulosa, namun selama ini yang paling banyak dipelajari
adalah A. Xylinum. Nata
de
Coco
ini dibuat
dengan
bahan dasar air
kelapa
, proses
pembuatannya
pun
sangat
sederhana
dan
tidak
memerlukan
peralatan
yang
maha
l. Proses
pembuatan Nata de
Coco melalui tahapan
sebagai berikut,
pemeliharaan dan peremajaan
kultur A. xylinum, persiapan
substrat, persiapan starter, fermentasi,
pemanenan hasil, pengolahan
hasil dan pengemasan
hasil. Di dalam pertumbuhannya,
Acetobacter xylinum memerlukan sumber nutrisi C, H, N, dan mineral dilakukan dalam
proses yang terkontrol dalam medium air kelapa. Air kelapa mengandung sebagian
sumber nutrisi tetapi kebutuhan akan substrat makro seperti sumber C dan N
masih harus ditambahkan lagi agar nata yang dihasilkan optimal.
Terbentuknya nata de
coco yang baik, perlu diperhatikan suhu
inkubasi ( fermentasi),
komposisi dan pH
atau keasaman medium,
dan penggunaan biang (starter) dimana suhu inkubasi yang optimal
adalah 28 – 30oC, pH optimal medium sekitar 4 - 4,5, komposisi dari
ammonium sulfat dan sukrosa, serta kemampuan hidup biang (
starter). Ketersediaan glukosa sebagai prekursor pembentuk nata dan sukrosa sebagai
sumber karbon Acetobacter xylinum, akan membentuk lapisan nata yang tebal. Penebalan pada permukaan
fermentasi akan terus terjadi selama nutrisi yang terdapat dalam substrat masih
tersedia. Lapisan halus transparan yang nampak dipermukaan media
fermentasi secara bertahap akan
mengalami penebalan dengan membentuk
lapisan demi lapisan dibawahnya
selama nutrisi ada dalam substrat
atau media.
Comments
Post a Comment