Komponen Minyak Bunga Cengkeh

Minyak bunga cengkeh mengandung eugenol 81,2%, trans-karyofilen 3,92%, alfa-humulene 0,45%, eugenil asetat 12,43%, karyofilen oksida 0,25% dan trimetoksiasetofenon 0,53%

Komponen minyak bunga cengkeh hasil destilasi uap 






Sumber: Prianto et al, 2013

Minyak cengkeh hasil distilasi uap mengandung 6 komponen teridentifikasi yang mewakili 98,78% dari minyak bunga cengkeh. Dari 6 komponen tersebut, 3 diantaranya memiliki cincin aromatis dengan persentase area yang besar yaitu eugenol, eugenil asetat, trimetoksiasetofenon, dan 3 lainnya merupakan senyawa golongan sesquiterpen yaitu trans-karyofilen, alfa-humulen, dan karyofilen oksida. Komponen utama penentu kualitas dari minyak cengkeh adalah eugenol, eugenil asetat, dan trans-karyofilen. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai sifat sebagai antibakteri dan antijamur.

             Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan kandungan dapat mencapai 70- 96%.  Semakin tinggi kandungan senyawa eugenol dalam minyak cengkeh, semakin tinggi pula kualitas dan nilai jualnya. Kandungan minimal senyawa eugenol dalam minyak cengkeh menurut SNI 06-2387-2006 minimal 78%. Senyawa eugenol merupakan cairan berwarna bening hingga kuning pucat, dengan aroma khas yang menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering. Senyawa eugenol mempunyai rumus molekul C10H12O2 mengandung beberapa gugus fungsional yaitu alil (-CH2-CH=CH2), fenol (-OH) dan metoksi (-OCH3). Gugusan yang membentuk senyawa eugenol memungkinkan senyawa ini dapat disintesis menjadi senyawa lain yang bernilai lebih tinggi seperti isoeugenol, eugenol asetat, isoeugenol asetat, benzil eugenol, benzyl isoeugenol, metil eugenol, eugenol metil eter, eugenol etil eter, isoeugenol metil eter, vanillin dan sebagainya (Bulan, 2004). Senyawa eugenol serta berbagai senyawa turunannya mempunyai peran yang strategis dalam berbagai industri, seperti industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman, rokok, dan pestisida nabati. Senyawa eugenol dapat dibuat menjadi senyawa vanili sintetis (C8H8O3) yang merupakan penyedap makanan dan minuman seperti gulagula, permen karet, kue, roti, dan es krim. Dalam bidang pengawetan pangan, senyawa vanili dipergunakan sebagai antimikroba dan antioksidan. Senyawa eugenol mempunyai rasa rempah cengkeh (pedas dan panas), sehingga banyak dipergunakan sebagai penambah rasa rajangan
bunga cengkeh pada rokok keretek. Senyawa turunan eugenol, yaitu isoeugenol dan isoeugenol asetat yang memiliki aroma wangi floral yang enak dan lebih lembut dari eugenol namun masih memiliki aroma cengkeh yang lembut, cocok digunakan sebagai perasa pada sejumlah produk rokok filter (Towaha, 2012)

Comments

Popular posts from this blog

SUSUNAN MENU INDONESIA DAN KONTINENTAL

PENYEBAB SUSU BERWARNA PUTIH KEKUNINGAN

Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras beserta Alatnya