Aplikasi Sinbiotik dalam Pangan
Sinbiotik merupakan salah satu trend pangan
fungsional yang mulai banyak dibutuhkan. Pengaplikasian sinbiotik pada bahan
pangan dapat memberikan efek kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Meningkatknya
kesadaran untuk menjaga kesehatan sejalan dengan perubahan pola konsumsi
sehingga hampir semua konsumen lebih memilih makanan atau minuman yang mampu
meningkatkan atau menjaga daya tubuh sehingga terbebas dari berbagai penyakit.
Beberapa
peneliti telah melakukan penelitian tentang produk sinbiotik. Berdasarkan
penelitian Nurwantoro et al. (2009),
pengkayaan sinbiotik mampu meningkatkan viabilitas Bifidobacterium bifidum pada es krim yang disimpan beku selama dua
minggu serta mempunyai kemampuan mencerna gula reduksi. Selain itu, penelitian
juga dilakukan oleh Umam et al.
(2012) dengan hasil penggunaan starter Lactobacillus
acidhopillus IFO 13951 pada minuman sinbiotik buah pisang kepok yang
ditambah susu skim menghasilkan aktivitas antioksidan yang tinggi yaitu 30.87%.
Hal ini menunjukkan bahwa peran sinbiotik dalam pangan sangat bermanfaat dan
perlu dilakukan penelitian lebih banyak mengenai sinbiotik.
2.1.` Pengertian Sinbiotik
Sinbiotik berasal dari
kata syn yang artinya sinergis dan biotic yang artinya hidup. Sinbiotik
merupakan probiotik dan prebiotik yang dikombinasikan dalam produk makanan.
Probiotik merupakan mikroorganisme non patogen yang hidup sebagai mikroflora
pencernaan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia,
sedangkan prebiotik merupakan substrat atau bahan makanan bagi bakteri
probiotik dimana substrat ini akan membantu meningkatkan pertumbuhan dan
keaktifan satu atau lebih bakteri probiotik yang berada dalam satu kolon
sehingga diperoleh kondisi fisiologis dan metabolik yang dapat memberikan
perlindungan pada kesehatan saluran pencernaan. Mekanisme kerja prebiotik dan
probiotik dalam meningkatkan daya tahan usus antara lain dengan cara mengubah
lingkungan saluran usus baik pH ataupun kadar oksigennya, berkompetisi dengan
bakteri jahat hingga mengurangi kesempatan untuk keberadaan bakteri jahat
berkembang biak. Penggunaan sinbiotik memungkinkan untuk mengontrol jumlah
mikroflora baik di dalam saluran pencernaan. Kombinasi yang baik antara
prebiotik dan probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik (probiotik) yang
mampu bertahan hidup dalam saluran pencernaan dengan melakukan fermentasi
terhadap substrat (Collins dan Gibson, 1999).
Salah
satu yang terpenting adalah kemampuannya untuk mengatasi penyakit diare yang
disebabkan bakteri pathogen dan menjaga keseimbangan mikroflora saluran
pencernaan. Menurut Hui (2004) mekanisme penting dari pengaruh sinbiotik adalah
melalui pengaruhnya terhadap mikroflora usus besar. Konsumsi sinbiotik
diharapkan dapat meningkatkan jumlah bakteri yang menguntungkan, seperti
Bifidobacteria dan Lactobacillus serta dapat menurunkan bakteri merugikan
penyebab diare. Sinbiotik juga dapat mencegah terjadinya konstipasi,
mengurangikan kerkolon, mengurangin insomnia dan memiliki peran dalam
mengurangi stress (Winarti, 2010).
2.2. Kelebihan Produk Sinbiotik
Produk sinbiotik memiliki manfaat yang baik bagi
tubuh manusia apabila dikonsumsi, beberapa kelebihannya antara lain:
a.
Meningkatkan
daya tahan usus karena merubah lingkungan usus baik itu pH dan kadar
oksigennya, untuk mengurangi perkembang biakan bakteri jahat.
b.
Mengrontrol
jumlah mikroflora dalam saluran penceraan karena menekan jumlah pertumbuhan
mikroba patogen.
c.
Kombinasi
yang baik antara probiotik dan prebiotik dapat mempertahankan probiotik tetap
hidup dalam saluran cerna.
d.
Dapat
mengatasi diare yang disebabkan oleh bakteri patogen.
e.
Mencegah
konstipasi, mengurangi kanker kolon, mengurangi insomnia dan stress (Winarti
2010).
f.
Jika
probiotik diberi substrat prebiotik yang spesifik maka daya tahan hidup
probiotik meningkat (Wageha, 2008). Contoh : fruktooligosakarida (fos) dan
gos dengan bifidobakterium, laktiol
dengan lactobacillus.
2.3. Kelemahan Produk Sinbiotik
Pembuatan produk sinbiotik dilakukan melalui proses
fermentasi dengan jumlah bakteri hidup sampai di saluran pencernaan lebih dari
106 cfu/g atau 106 cfu/ml untuk mendapatkan efek
probiotik. Perbedaan konsentrasi bahan baku memberikan pengaruh terhadap total
bakteri probiotik pada produk sinbiotik, karakteristik mutu yang meliputi nilai
pH, kadar asam laktat dan nilai viskositas. Produk sinbiotik akan menimbulkan
permasalahan terutama pada karakter mutu dan karakter sensoris.
Fermentasi menyebabkan terjadinya penurunan nilai pH
pada produk sinbiotik yang dipengaruhi oleh kandungan asam laktat yang
dihasilkan oleh bakteri probiotik. Pemecahan gula dalam sel bakteri probiotik akan
menghasilkan energi untuk aktivitas bakteri probiotik sehingga dihasilkan asam
laktat. Pembentukan asam laktat tersebut akan menurunkan nilai pH dan
menghasilkan rasa asam yang dapat mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap
produk. Pembentukan asam laktat menyebabkan pH menurun sehingga protein
mengalami koagulasi dan tekstur menjadi semi padat karena viskositas meningkat.
Tekstur produk terbentuk karena aktivitas kultur starter yang menghasilkan asam
laktat sehingga mengkoagulasi komponen protein. Tekstur dan konsistensi
mempengaruhi penerimaan citarasa dalam bahan pangan karena dapat mempengaruhi
kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel olfaktori dan kelenjar air liur.
Konsistensi dinilai berdasarkan keseragaman antara padatan dan cairan setelah produk
diaduk dan dibiarkan selama beberapa menit dan dipengaruhi ada tidaknya
sineresis. Kenaikkan asam laktat seimbang dengan penurunan pH, dengan kata lain
semakin besar nilai kadar asam laktat semakin rendah pula nilai pH. Hal ini
dikarenakan pada pengukuran pH, nilai yang terukur adalah konsentrasi ion-ion H+
yang menunjukkan total asam yang terdisosiasi, sedangkan pada pengukuran total
asam tertitrasi yang terukur adalah semua komponen asam, baik yang terdisosiasi
maupun yang tidak terdisosiasi.
Penurunan pH terjadi karena adanya proses fermentasi
terhadap karbohidrat, glukosa dan laktosa yang menghasilkan asam laktat oleh
bakteri asam laktat. Dilakukan pengujian analisis kadar asam laktat untuk
mengetahui karakterisitik keasaman minuman sinbiotik. Laktat merupakan produk
yang dihasilkan Bakteri Asam Laktat sebagai aktivitas fermentasi gula, sehingga
kadar asam laktat dalam produk sinbiotik dipengaruhi oleh total bakteri
probiotik. Selain itu asam laktat yang dihasilkan mungkin juga dipengaruhi oleh
jenis bakteri probiotik. Kultur starter yang digunakan merupakan penanggung
jawab utama dalam pembentukan senyawa flavor pada aroma produk sinbiotik. Hal
ini disebabkan oleh terbentuknya senyawa volatil (asam asetat), non–volatil
(asam laktat) dan karbonil (diasetil, asetaldehida).
2.3. Contoh Produk Makanan Hasil Sinbiotik
1. ES KRIM
Es krim merupakan produk pangan yang disukai oleh berbagai kalangan
masyarakat karena rasanyayang enak. Es krim sinbiotik merupakan inovasi produk
es krim yang lebih sehat karena kandungan probiotik Bifidobacterium bifidum
dalam es krim mampu mencerna laktosa selama penyimpanan serta mampu mencerna
gula reduksi dan sukrosa selama proses fermentasi (Nurwantoro et al., 2009).
Substrat yang dtambahkan guna mendukung pertumbuhan Bifidobacterium bifidum adalah
frukto
oligosakarida. Proses pembuatan es krim sinbiotik meliputi
pencampuran bahan (susu skim, kuning telur, gula pasir), pasteurisasi pada suhu
80˚C selama 30
detik, pemblenderan adonan
selama 10 menit, pendinginan hingga suhu ±45˚C, inokulasi dengan starter Lactobacillus
casei dan Bifidobacterium bifidum. Inkubasi pada suhu 41˚C selama
kurang lebih 4jam. Selama dilakukan proses inkubasi, adonan es krim perlu ditutup
dengan plastik dan ditambahkan aquades dengan tujuan untuk menciptakan kondisi yang
anaerob pada adonan. Adonan kemudian
dimasukkan dalam refrigerator selama 5 jam dilanjutkan dengan pembekuan dalam es cream
maker selama 20 menit. Es krim
kemudian dapat dipindahkan pada wadah bersih dan disimpan difreezer.
2. TAHU SINBIOTIK
Tahu merupakan salah satu produk pangan olahan kedelai melalui proses
penggumpalan protein sehingga berbentuk semipadat serta mengandung protein, lemak,
karbohidrat dan lemak. Proses utama pembuatan tahu meliputi pembuatan susu
kedelai (sari kedelai) dan penggumpalan proteinnya (Suhaidi, 2003). Proses
pembuatan tahu sinbiotik menurut Harti et al., (2013) adalah kedelai
dibersihkan, dicuci dan direndam selama 3 jam. Kedelai ditiriskan dan digiling
sampai menjadi bubur. Bubur kedelai dimasukkan dalam wadah berisi air mendidih
selama 15 menit. Adonan disaring dengan kain hasilnya berupa sari kedelai. Bakteri
asam laktat dan Chito-Oligosakarida dicampurkan dalam sari kedelai dan
dibiarkan terbentuk koagulan. Koagulan yang terbentuk dicetak, dipress sehingga
menjadi tahu sinbiotik. Chito-Oligosakarida (COS) adalah senyawa turunan
kitosan yang berpotensi sebagai prebiotik dan pengawet alami dalam produksi
tahu sinbiotik.
2.4. Contoh Produk Minuman Sinbiotik
Produk
pangan probiotik dibuat dari susu sebagai pembawa. Kombinasi antara probiotik san prebiotik
dapat disebut dengan sinbiotik. Prebiotik dapat memberikan pengaruh yang baik
terhadap host dengan memicu aktivitas dan pertumbuhan bakteri koloni.
a.
Minuman
Sinbiotik Pisang Kepok dengan starter Lactobacillus
acidophillus dan Bifidobacterium
longum
Pisang kepok
(Musa paradisiaca forma typical) merupakan salah satu jenis pisang plantain.
Pisang plantain memiliki kandungan pati resisten dan serat yang tinggi). Pati
resisten tersebut merupakan pati yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan
di usus halus dan ketika mencapai usus besar dimanfaatkan oleh mikroflora kolon
sehingga dapat berpotensi sebagai prebiotik. Dalam penelitian tersebut
digunakan pisang kepok sebagai bahan pembawa (foodcarrier ) minuman sinbiotik
dengan menggunakan starter Lactobacillus acidophillus IFO 13951 dan
Bifidobacterium longum ATCC 15708 dimana kedua bakteri ini merupakan bakteri
probiotik. Kedua bakteri tersebut mempunyai karakteristik dan jalur pembentukan
asam laktat yang berbeda. Lactobacillus acidophillus merupakan golongan bakteri
asam laktat dalam pembentukan asam laktat melalui jalur homofermentatif (Umam et.al., 2012). Sedangkan Bifidobacterium
longum dalam pembentukan asam laktat melalui jalur
Bifidobacterium (Salminen et al, 2004).
Minuman sinbiotik buah pisang kepok
dengan penambahan susu skim akan lebih disukai panelis. Pembuatan minuman sinbiotik ini menggunakan
jumlah bakteri 103 cfu/ml. Syarat produk dikatakan probiotik adalah
bahwa produk tersebut mengandung bakteri probiotik yang masih hidup dampai
saluran pencernaan lebih dari 106 cfu/mgatau 106 cfu/ml.
Selain minuman sinbiotik pisang kapok,
terdapat pula beberapa minuman sinbiotik lain yang menggunakan bahan yang
berbeda yaitu:
a. Minuman Sinbiotik dengan penggunaan tepung
gembili (Dioscorea esculenta)
b.
Minuman
Sinbiotik dari Cincau Hijau (Premina
oblongifolia merr.)
c.
Minuman
Sinbiotik Kacang Koro pedang
d.
Minuman
Sinbiotik dari Sukun
e.
Minuman
Sinbiotik dari Kedelai Hitam
Comments
Post a Comment