Alasan Perlunya Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Senyawa Bioaktif Nabati



             Pangan fungsional merupakan jenis makanan yang dapat memberikan efek kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya dan tidak dibatasi oleh dosis tertentu. Oleh karenanya pangan fungsional sangat bermanfaat bagi manusia. Salah satu contoh pangan fungsional yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah yoghurt, yang sangat bermanfaat untuk kesehataan organ pencernaan. Melihat mafaat yang mengagumkan dari pangan fungsional tersebut, maka perlu dilakukan pengembangan pangan fungsional yang bersumber dari bahan nabati, misalnya saja pada makanan tempe. Beberapa alasan yang melandasi mengapa perlu dilakukan pengembangan pangan fungsional berbasis senyawa bioaktif nabati adalah : 

1. Ketersediaan yang Melimpah

Tanaman merupakan salah satu bahan pangan yang ketersediaan di alam sangat melimah dan mudah diperoleh, selain itu jika dilakukan pemeliharaan atau pembudidayaan, tanaman akan lebih mudah dirawat dan ditangani apabila dibandingkan dengan sumber dari hewani. Dengan ketersediaan yang selalu ada, menciptakan peluang dalam memanfaatkan tanaman menjadi sumber pangan yang bernilai tinggi yaitu dengan membuat pangan fungsional.

2. Memiliki Komponen Bioaktif yang Beragam

Masih banyak tanaman yang belum dilakukan explorasi komponen bioaktifnya. Tanaman memiliki Komponen bioaktif yang sangat beraneka ragam. Setiap jenis tanaman memiliki komponen bioaktif tertentu, yang dapat member efek menyehatkan bagi manusia. Beberapa komponen bioaktif yang terdapat ditanaman adalah antioksidan, inulin, serat pangan, dan fruktooligosakarida. Komponen bioaktif yang ada di tanaman kemudian dapat dilakukan explorasi untuk dimanfaatkan menjadi pangan fungsional. Beberapa cara menjadikan lebih fungsional adalah dengan mengurangi komponen yang merugikan kesehatan (alergi,racun),meningkatkan konsentrasi komponen bioaktif yang mengguntungkan, menambahkan bahan yang mempunyai efek mengguntungkan (vitamin, mineral).

3. Mudah Dimodifikasi

Berbagai jenis tanaman cenderung lebih mudah untuk dilakukan modifikasi menjadi produk pangan  dengan berbagai variasi. Dengan adanya variasi produk pangan yang beragam, tentu akan memberikan pilihan bagi masyarakat dalam penyediaan pangan. Hal yang terpenting adalah makanan yang dilakukan modifikasi harus tetap memperhatikan sifat organoleptiknya sehingga masih dapat diterima sebagai pangan.  

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUSUNAN MENU INDONESIA DAN KONTINENTAL

PENYEBAB SUSU BERWARNA PUTIH KEKUNINGAN

Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras beserta Alatnya