Posts

Showing posts from June, 2015

Pengeringan

Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air menggunakan energi panas. Nilai akhir kandungan air yang dapat diterima pada suatu bahan berbeda-beda tergantung pada tujuan pengeringan tersebut, seperti untuk mempersiapkan bahan ke keadaan yang diperlukan pada penanganan pengolahan selanjutnya, serta membawa bahan ke keadaan yang lebih aman untuk penyimpanan.   Pengeringan juga menjadi Salah satu cara pengawetan yang umum dilakukan. Tujuannya adalah mengurangi kandungan air dalam bahan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroba maupun reaksi yang tidak diinginkan. Selain itu, produk kering lebih mudah ditangani dalam pengangkutan dan penyimpanan. Pada proses pengeringan, hal yang harus diperhatikan adalah desain dan operasi pengeringan untuk mempertahankan kualitas optimum produk kering yang diinginkan Pe mbagian pokok pengering dibagi menjadi dua, yaitu pengering dimana zat yang dikeringkan berse

Lipida Lemak

Image
Lipida Lemak   Lipida merupakan ester dari asam lemak dan gliserol dimana senyawa ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik yang bersifat non polar seperti eter, minyak tanah dan kloroform. Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Lemak merupakan trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat, disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi. Minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair, disebabkan karena rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah. Minyak dan lemak dapat berperan sebagai cadangan makanan dan pelarut vitamin-vitamin A,D,E dan K. Kandungan asam lemak yang terdapat di lemak dapat diklasifikasikan menjad

Tempe

Image
Tempe  Tempe  merupakan makanan  yang  digemari  masyarakat Indonesia  karena  mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan  antara  lain  karbohidarat,  protein,  serat, vitamin  dan  harganya  murah. Tempe adalah hasil fermentasi olahan kedelai yang membuat nilai gizinya meningkat menjadi lebih baik. Tempe  merupakan  produk  fermentasi  kedelai oleh  jamur  Rhizopus  orizae.  Selain  itu  tempe merupakan  makanan tradisional  yang  berpotensi sebagai makanan fungsional.  Beberapa jenis peptide terdapat  pada  tempe  sebagai  senyawa  bioaktif, mempunyai fungsi penting bagi kesehatan, misalnya untuk  meningkatkan  penyerapan  kalsium  dan  zat besi,  sebagai  senyawa  antitrombotik,  menurunkan kolesterol. Kandungan  gizi  tempe  terdiri  atas  kadar  air  sebesar 55,3%, kadar abu sebesar 1,6%, kadar lemak 2,8%, karbohidrat sebesar 13,5% dan kadar protein sebesar 20,8% .  Proses  pembuatan  tempe meliputi  pencucian  kedelai,  perebusan, perendaman,  pen

Olahan air Kelapa : Nata de Coco

Image
Nata de Coco Air kelapa dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi dan bernilai gizi tinggi yai t u dibuat nata decoco. Nata adalah produk pangan yang menyerupai gel yang terapung pada permukaan medium yang mengandung gula dan asam hasil produksi bakteri. Kandungan gula dalam air kelapa mengalami fermentasi berkat bantuan bakteri Acetobacter Xylinum . Aktivitas bakteri tersebut akan menghasilkan lembaran-lembaran selulosa berwarna putih keruh yang semakin lama semakin tebal dan produk yang dihasilkan memiliki tekstur kenyal. Pertumbuhan Acetobacter xylinum dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain pH, suhu, sumber nitrogen, dan sumber karbon. Nata de Coco dibentuk oleh spesies bakteri asam asetat pada permukaan cairan yang   mengandung   gula,   sari   buah,   atau   ekstrak   tanaman   lain. Beberapa spesies yang termasuk bakteri asam asetatdapat membentuk selulosa, namun selama ini yang paling banyak dipelajari adalah A. Xylinum. Nata de C