Mengapa Dendeng Bisa Awet?
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan (wikipedia). Pembuatan dendeng tidak hanya terpaku pada daging sapi saja, melainkan dapat menggunakan bermacam jenis daging misalnya daging kambing, domba ataupun lainnya. Proses pembuatan dendeng melalui proses curing, yaitu penambahan garam, gula, bumbu-bumbu, dan zat pewarna daging. Bumbu yang digunakan biasanya lengkuas, ketumbar, bawang merah, merica, dan bawang putih. Penambahan gula dan garam berfungsi sebagai pemberi rasa dan pengawet. Irisan daging kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari atau di dalam oven.
Dendeng awet disimpan hingga 4-6 bulan. Tapi, jika kemasannya sudah dibuka, umur simpannya tidak lebih dari 1 bulan. Mengapa demikian? Tekstur dendeng yang kering menandakan kandungan air yang rendah dalam permukaan dendeng, sehingga membuat pertumbuhan bakteri penyebab kebusukan tidak dapat terjadi. Karena salah satu syarat bakteri dapat tumbuh adalah kadar air yang cukup, hal inilah yang menimbulkan dendeng menjadi lebih awet.
Comments
Post a Comment