Fermentasi Rekombinan pada Keju
Fermentasi Rekombinan pada Keju
Industri keju memerlukan rennet, enzim
protease yang diperoleh dari lambung anak sapi yang masih menyusu dan belum
makan rumput. Pada tahun 1960 FAO memprediksi akan adanya kekurangan rennet
karena kebutuhan daging dunia mendorong peternak untuk memelihara sapinya
hingga dewasa. Usaha untuk mencari enzim protease pengganti rennet dimulai
melalui rekombinan. Chymosin (rennet hasil rekayasa genetika) dihasilkan pada
awal tahun 1980-an dari mikroba (Escherichia coli, Kluyveromyces lactis dan
Aspergillus niger) yang direkayasa. Chymosin telah mengalami
pengujian yang ketat untuk menjamin keamanan penggunaannya. Chymosin pertama
kali digunakan untuk pembuatan keju pada tahun 1988. Pada saat ini hampir 90%
rennet dihasilkan dari khamir terekayasa. Penggunaan Chymosin didukung oleh
kelompok vegetarian dan kelompok agama yang menolak konsumsi bagian tubuh sapi.
Chymosin memiliki sifat dan fungsi yang sama dengan rennet yang diperoleh dari
anak sapi. Enzim ini dapat digunakan untuk menghasilkan keju yang kualitasnya
sama dengan keju yang dihasilkan menggunakan rennet dari anak sapi yang lebih
baik daripada jika menggunakan rennet dari jamur atau hewan selain sapi.
Rekombinasi DNA pada pembuatan keju tidak terjadi
secara langsung saat proses pembuatan, namun terjadi pada rennet yang akan
digunakan. Rennet merupakan enzim protease yang berasal dari sistem pencernaan
sapi maupun domba yang belum mampu mengonsumsi rumput. Rennet berfungsi untuk
memecah kasein susu hingga terbentuk gumpalan (curd) yang nantinya akan
dipisahkan dengan by-product yang terbentuk (whey). Tuntutan dunia terhadap
daging membuat ketersediaan rennet menurun. Untuk mengatasi hal tersebut para
peneliti saat itu mencoba menerapkan aplikasi DNA rekombinan pada beberapa
jenis mikroba terutama Escherichia coli.
DNA yang mengkode ekskresi enzim pada sistem pencernaan anak sapi ini diisolasi
dan disisipkan pada plasmid bakteri. Bakteri rekombinan ini dibiakkan dan
dipurifikasi hingga terdapat isolat murni. Isolat tersebut digunakan sebagai
starter dalam pembuatan keju, terutama keju jenis hard cheese seperti keju cheddar.
Comments
Post a Comment