Reaksi Pencoklatan
Reaksi
pencoklatan merupakan reaksi yang menimbulkan perubahan warna bahan pangan
menjadi berwarna coklat. Reaksi pencoklatan perlu untuk diketahui karena dapat
mempengaruhi kenampakan, flavor dan nilai
gizi bahan mak
anan. Reaksi pencoklatan dapat terjadi secara enzimatis maupun
nonenzimatis. Pencoklatan enzimatis mmerupakan reaksi antara substrat fenol dan
oksigen yang dikatalis oleh enzim phenoloksidase, sedangkan pencoklatan
nonenzimatis merupakan reaksi antara gugus amin pada protein dan karbohidrat,
reaksi ini disebut reaksi Maillard (Choirunisaet.al, 2014).
Proses pencoklatan
enzimatis memerlukan enzim
polifenol oksidase dan
oksigen untuk berhubungan
dengan substrat tersebut. Reaksi
ini dapat terjadi
bila jaringan tanaman
terpotong, terkupas dan karena
kerusakan secara mekanis.
Reaksi ini banyak
terjadi pada buah-buahan
atau sayuran yang banyak mengandung substrat senyawa fenolik Manab (2007)). Pencoklatan enzimatis umumnya terjadi pada bahan
yang memiliki
senyawa fenolat dan dengan pengaruh enzim, oksigen, dan dalam pH sedikit asam (Purwanto et.al, 2013). Pencoklatan
enzimatik berlangsung dalam bahan tanaman yang rusak atau luka dan disebabkan
karena peranan enzim polifenoloksidase (tironase) yang dibebaskan dari sel yang
rusak. Enzim ini mengoksidasi senyawa fenol yang terdapat secara alami menjadi
kuinon. Kemudian, mengalami polimerasi menjadi bermacam-macam produk yang
berwarna coklat, merah atau hitam, seperti terlihat pada permukaan potongan
buah yang dibiarkan terkena udara (Makfoeld, 2002). Reaksi pencoklatan dapat
dihambat dengan cara penggunaan panas untuk menginaktifkan polifenolase,
penggunaan SO2 dan SO3 sebagai inhibitor fenolase
(polifenolase), pembebasan oksigen, penghambatan senyawa kompleks, pencegahan
kontak dengan oksigen, serta dengan
penggunaan asam.
Blanching adalah suatu proses pemanasan yang diberikan
terhadap suatu bahan
yang bertujuan untuk menginaktivasi enzim,
melunakkan jaringan dan mengurangi
kontaminasi mikroorganisme
yang merugikan. Blanching dapat
dilakukan dengan air panas ataupun uap panas (Purwanto et.al, 2013).
Karamelisasi adalah reaksi pencoklatan non enzimatis yang
melibatkan degradasi gula tanpa asam amino atau protein. Apabila gula
dipanaskan diatas titik leburnya akan terjadi perubahan warna dengan
terbentuknya warna gelap sampai coklat. Kerugian reaksi karamelisasi adalah
timbulnya produk dengan rasa pahit dan jumlahnya akan meningkat apabila
porsenya tidak dikendalikan (Makfoeld, 2002).
Comments
Post a Comment