PENGAYAKAN DALAM PEMBUATAN JAMU BUBUK
PENGAYAKAN DALAM PEMBUATAN JAMU BUBUK
Pengayakan
Pengayakan adalah
suatu cara pemisahan
partikel yang berdasarkan ukuran
partikel. Terutama adalah
proses pemisahan bahan
dalam keadaan kering dan
dikenakan pada bahan-bahan
yang bersifat heterogen
padat. Proses pengayakan dilakukan
dengan jalan melakukan
suatu campuran bahan di
atas suatu ayakan
yang memiliki lubang
dengan ukuran yang dikehendaki. Dalam proses ini terjadi
pemisahan dua atau lebih fraksi bahan dengan ukuran yang berbeda. Namun
masing-masing bahan memiliki suatu ukuran
yang lebih seragam
dibandingkan campuran aslinya.
Proses pengayakan
serbuk jamu dilakukan setelah penggilingan. Produk yang
baru keluar dari
bahan mesin giling keadaannya masih panas. Dengan
demikian, untuk menuju proses pengayakan,
produk keluaran tersebut
harus didiamkan beberapa saat
(sekitar setengah jam)
agar dingin. Selanjutnya
produk keluaran tersebut baru dilakukan proses pengayakan. Proses ini
bertujuan untuk menyeragamkan
derajat kehalusan serbuk
jamu. Proses pengayakan jamu
dilakukan dengan mesin
pengayak ukuran 120 mesh. Apabila
dari mesin pengayak
terdapat serbuk yang
tidak lolos maka akan dikembalikan ke bagian penggilingan untuk
diikutkan dalam proses penggilingan berikutnya yang untuk sementara disimpan
dalam tong plastik. Untuk sisa terakhir diayak dengan ayakan manual dengan
tetap menggunakan ukuran kehalusan yang sama. Serbuk yang tidak lolos
melalui ayakan manual
merupakan ampas. Pada pembuatan
jamu juga dilakukan pengayakan II, yang
dilakukan setelah proses pencampuran dengan tujuan untuk
menghilangkan serat atau
kotoran yang mungkin terikut dalam jamu halusan dan untuk meratakan
gumpalan serbuk selama pengangkutan.
Salah satu
contoh industri jamu PT. JAMU AIR MANCUR, proses pengayakan dalam industri
dilakukan dengan 2 buah
mesin pengayak, dimana
ukuran pengayakan yang digunakan
pada proses ini
adalah 120 mesh, dengan kapasitas mesin 86,9 kg/jam.
Keluaran (out put) dari proses ini berupa produk halusan dan kasar. Kedua jenis out put
tersebut masing-masing akan terpisah pada bagian yang berbeda dari mesin
ayak. Produk halusan
yang dihasilkan ini
harus sesuai dengan Standar Air Mancur (SAM). Hal tersebut
dilakukan karena produk halusan akan berlanjut pada proses selanjutnya yaitu pengadukan. Sedangkan untuk
produk kasar akan
dikembalikan lagi sebagai proses ulang
dalam proses penggilingan
selanjutnya untuk proses yang
sejenis. Dalam penggilingan
sebanyak 250 kg
bahan dapat menghasilkan produk
kasar 20 sampai
25 kg (10%
dari bahan masukan).
Wahyuningsih, R. 2010.TUGAS AKHIR PROSES
PRODUKSI JAMU DI PT. JAMU AIR MANCUR. PROGRAM DIPLOMA III AGRIBISNIS
AGROFARMAKA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
Comments
Post a Comment