Mengenal makanan asal Jepang "AJIFURAI"
AJIFURAI
Ajifurai
merupakan makanan populer di jepang, seringkali jenis ikan yang digunakan
adalah ikan kembung atau selar, meskipun beberapa jenis ikan juga dapat
digunkan, umumnya produk ini biasa dimakan sebagai makanan siang ataupun
disantap sebagai makanan kecil (Agustini dan Fronthea 2003). Pembuatan ajifurai
akan melalui proses breading yaitu pencampuran tepung dan bumbu (adonan) dan
penaburan tepung roti pada bahan sebelum dilakukan pemasakan (frying) (Suderman
1993). Ikan yang digunakan sebagai bahan ajifurai perlu dibuat Butterfly fillet
tail on terlebih dahulu . Butterfly fillet tail on merupakan proses pemfilletan
daging ikan yang akan berbentuk menyerupai kupu-kupu dengan ekor yang masih
terpasang (Agustini dan Fronthea 2003). Penggorengan ajifurai degan minyak yang
panas menyebabkan perubahan warna bahan menjadi kuning keemasan, warna ini
timbul karena terjadi akibat reaksi pencoklatan(browning) komponen pati dan
protein (Ketaren 1986).
Ajifurai adalah salah satu hasil penganeragaman produk perikanan yang dimasak
dengan bumbu Kentucky. Aji furai adalah
ikan yang dimasak dengan menggunakan bumbu menyerupai Kentucky (Agustini dan
Fronthea, 2003). Ikan yang digunakan sebagai ajifurai perlu dilakukan pembuatan
Buterrfly Fillet tail on terlebih dahulu. Butterfly fillet tail on merupakan
proses pemfilletan daging ikan yang akan berbentuk menyerupai kupu-kupu dengan
ekor yang masih terpasang (Agustini dan Fronthea, 2003). Ajifurai merupakan
salah satu jenis bread produk, diamana tepung bread mampu mengurangi kandungan
minyak dan dapat melindungi beberapa bagian pada bahan yng diolah. Produk
breaded dapat meminimalkan penyerapan minyak dalam bahan serta melindungi
bagian tertentu yang diinginkan dari bahan
(Suderman, 1993). Pelapisan dengan menggunakan tepung roti dan adonan
pada ikan bertujuan agar mendapatkan produk yang renyah dan penampakan menarik.
Penerapan tepung roti dan pelapisan adonan pada produk pangan yang digoreng
adalah untuk mendapatkan produk berkualitas pada tampilan, kerenyahaan, kandungan
lemak yang rendah, dan citarasa yang diinginkan konsumen (Fiszman and Salvador, 2003).
Sebelum dilakukan pemasakan ajifurai ikan yang akan dimasak dilakukan
perendaman dalam air soda yang berperan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
akibat turunnya pH. Fungsi dari larutan minuman ringan berkarbonasi dalam
perendaman ikan adalah terletak pada kandungan karbon dioksida serta asam
karbonat yang menyebabkan pH larutan menjadi asam, suasana asam dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk, karbon dioksida juga memiliki
fungsi spesifik sebagai bakteriostatik sehingga dapat bereaksi langsung dengan
bakteri dalam penghambatan pertumbuhannya (Suwandi et al, 2008). Dalam
pembuatan ajifurai dilakukan penggorengan secara deep frying yang merupakan
penggorengan dengan mencelupkan semua bahan dalam minyak. Deep frying adalah
proses menggoreng dengan cara merendam bahan makanan ke dalam minyak goreng
pada suhu 163-196oC (Ketaren, 1986). Hasil pembuatan
ikan Ajifurai yang baik ini sangat dipengaruhi bahan yang digunakan, bahan yang
mengguanakan ikan segar akan menghasilkan produk yang baik. Hasil akhir produk
olahan ikan sangat dipengaruhi oleh kesegaran bahan yang digunakan, apabila
bahan yang digunakan segar maka akan menghasilkan rasa yang lebih enak dan penampakan
yang menarik Telawangi (2003).
Pustaka
Suwandi,R., Sereli P, Sri P. 2008. Aplikasi Minuman
Ringan Berkarbonasi dalam Menghambat Laju Kemunduran Mutu Ikan Nila. Buletin
Teknologi Hasil Perikanan. 9 (2) : 102-118
Ketaren S. 1986. Pengantar teknologi minyak dan
lemak pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia;
Agustini, T.W., dan Fronthea, S. 2003. Pemanfaatan
hasil perikanan sebagai produk bernilai tambah dalam upaya penganeragaman
pangan. Jurnal Teknologidan Industri pangan. 14(1):74-81.
Fiszman, S. M. and Salvador, A. 2003. Recent
development in coating batters. Trends in Food Science and Technology 14:
399-407
Suderman, D. R., 1993. Selecting flvorings and
seasonings for batter and breading system. Cereal Foods Word 38: 689-694
Comments
Post a Comment