Karakteristik minuman Teh


Teh ditanam pada daerah yang memiliki curah hujan tidak kurang dari 2.000 mm/tahun, suhu udara 13˚-25˚ C, dengan kelembaban udara kurang dari 70%. Tanaman teh memerlukan sinar matahari yang cukup cerah namun tidak menyebabkan tanaman kekeringan. Jenis tanah yang cocok untuk tempat tumbuh teh adalah andosol, regosol, dan latosol. Derajat keasaman tanah berkisar antara 4,5-6,0. Tanaman teh dapat tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian 200 sampai 2000 meter di atas permukaan air laut. Perbedaan ketinggian tempat menyebabkan perbedaan pertumbuhan dan kualitas teh (Spilane, 1992). Berdasarkan ketinggian tempat tersebut, kebun teh di Indonesia dibagi menjadi 3 daerah yaitu dataran rendah (sampai 800 mdpl), dataran sedang (800-1.200 mdpl) dan dataran tinggi (lebih dari 1.200 mdpl).
 

Minuman teh sangat dikenal oleh masyarakat dunia sebagai minuman penyegar tubuh. Minuman teh pertama kali ditemukan di Cina pada 2737 oleh Kaisar Shen Nung yang tanpa sengaja saat memasak air daun teh masuk kedalamnya. Sejak saat itu minuman teh mulai menyebar di berbagai negara. Minuman teh di Indonesia juga berkembang secara pesat. Biasanya disediakan di setiap restoran, depot, warung, bahkan pedagang kaki lima menyediakan minuman teh. Minuman ini disukai banyak orang karena dapat menyegarkan tubuh dan juga tidak mengandung soda. Sehingga tidak ada batasan umur dalam mengonsumsi minuman teh ini.

Comments

Popular posts from this blog

SUSUNAN MENU INDONESIA DAN KONTINENTAL

PENYEBAB SUSU BERWARNA PUTIH KEKUNINGAN

Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras beserta Alatnya