Apakah makanan yang telah dihinggapi lalat masih dapat untuk dikonsumsi?


Apakah makanan yang telah dihinggapi lalat masih dapat untuk dikonsumsi?

Munculnya hewan lalat seringkali dijadikan sebagai salah satu indikator tingkat kebersihan lingkungan atau suatu tempat. Kehadiran lalat pada suatu tempat dapat diartikan bahwa tempat tersebut kurang bersih. Apabila lalat tersebut hinggap pada makanan kita, tentunya akan mempengaruhi kebersihan makanan tersebut. Hampir semua orang mungkin tahu kalau lalat yang hinggap di makanan bisa membawa bakteri yang menyebabkan penyakit, namun sebagian besar akan tetap menyantap makanan yang telah di hinggapi oleh lalat dengan alasan sayang. Padahal jika dibandingkan dengan serangga lain seperti kecoa, lalat dua kali lebih kotor. Lantas apakah makanan yang telah dihinggapi lalat masih dapat untuk dikonsumsi?

Berdasarkan keterangan ahli entomologi, Ron Harrison, Ph.D yang dikutip dari Huffingtonpost, mengatakan bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa lalat rumahan dua kali lebih kotor daripada kecoa. Sangat penting bahwa setiap orang memahami besarnya ancaman kesehatan yang dimiliki oleh lalat sehingga penyebaran penyakit dan bakteri dapat dicegah.

World Health Organization (WHO) memiliki laporan lengkap dari lalat rumahan (Musca Domestica) dan bagaimana kerja lalat menyebarkan penyakit. Lalat umumnya makan bermacam limbah kotoran di mana lalat dapat membawa agen penyakit dari satu tempat ke tempat lain. Lalat bebas beterbangan dan memakan apa pun, bahkan sampah. Dari sana, lalat bisa membawa sumber penyakit dan menyebarkannya ke tempat lain. Ketika hinggap di tempat kotor, lalat dapat membawa organisme penyebab penyakit. Kotoran dan sumber penyakit yang hanya menempel di bagian luar lalat hanya dapat bertahan beberapa jam. Namun, bila kotoran itu dimakan oleh lalat, sumber penyakit itu dapat bertahan dalam perut lalat hingga berhari-hari, bahkan setelah mati. Makanan yang dihinggapi lalat mungkin tidak akan ada perubahan rasa dan bau tapi jika kotoran lalat telah tercampur dengan makanan, bakteri akan hidup di usus selama beberapa hari dan menyebabkan penyakit.

WHO menyampaikan bahwa lalat dapat menimbulkan beberapa kerugian, diantaranya  menyebabkan infeksi mata, infeksi kulit, dan infeksi organ dalam tubuh seperti diare. Selain itu lalat juga dapat menyebarkan telur cacing parasit. Bakteri yang masuk ke saluran cerna juga bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi saluran cerna, seperti muntah, diare, dan keracunan makanan.

Jadi, apakah masih mau mengonsumsi makanan yang dihinggapi lalat?

Sumber
http://health.detik.com/read/2014/08/18/161715/2665465/763/saat-hinggap-di-makanan-lalat-2-kali-lebih-berbahaya-dari-kecoa
http://health.liputan6.com/read/2095003/jangan-makan-makanan-yang-sudah-dihinggapi-lalat
http://health.kompas.com/read/2014/08/18/153250623/Makanan.Dihinggapi.Lalat.Masihkah.Layak.Makan

BONUS PERTANYAAN UNTUK TOPIK MENDATANG!!!
Mengapa minyak goreng hanya baik digunakan untuk 3-4 kali penggorengan?


SEE U NEXT POST!!!

Comments

Popular posts from this blog

SUSUNAN MENU INDONESIA DAN KONTINENTAL

PENYEBAB SUSU BERWARNA PUTIH KEKUNINGAN

Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras beserta Alatnya